Fungsi boiler dan juga komponen utamanya mestinya patut untuk kami ketahui, khususnya bagi yang sedang bekerja terhadap pabrik-pabrik yang pakai alat ini. Pada dasarnya, peralatan industri sebetulnya tidak ada habisnya untuk dibahas, sehabis terhadap artikel sebelumnya kami telah diulas mengenai beraneka macam alat industri seperti pompa, evaporator, desalter, kondensor dan sebagainya. Pada artikel ini bakal dibahas mengenai boiler gara-gara alat ini merupakan salah satu alat yang umum digunakan terhadap kilang minyak maupun di pabrik-pabrik lainnya.
Tentu saja Anda dulu mendengar nama alat ini, tapi mungkin belum mengetahui apa yang dimaksud dengan boiler, faedah boiler dan komponen-komponen utamanya. Untuk mengetahui hal tersebut, silakan baca ulasannya di bawah.
Fungsi Boiler dan Komponen Utamanya
Pada dasarnya boiler adalah alat yang berfaedah untuk memanaskan air dengan pakai panas dari hasil pembakaran bahan bakar, panas hasil pembakaran selanjutnya panas hasil pembakaran dialirkan ke air supaya menghasilkan steam (uap air yang mempunyai temperatur tinggi).
Dari pengertian berikut berarti kami sanggup menyimpulkan bahwa boiler berfaedah untuk mengolah steam (uap) yang sanggup digunakan untuk proses/kebutuhan selanjutnya. Seperti yang kami ketahui bahwa steam sanggup digunakan untuk melindungi suhu didalam kolom destilasi minyak bumi dan sistem evaporasi terhadap evaporator. Umumnya bakar yang digunakan untuk memanaskan boiler yaitu batu bara, gas, dan bahan bakar minyak.
Bagian-Bagian Pada Boiler dan Fungsinya
Sama seperti pompa, kompresor dan peralatan pabrik lainnya yang tersusun dari beraneka komponen supaya alat berikut sanggup beroperasi dan menjalankan perannya. Boiler terhitung tersusun dari beraneka macam komponen dengan fungsinya masing-masing. Di bawah ini adalah faedah dari tiap-tiap komponen terhadap boiler, yaitu:
1. Tungku Pengapian (Furnace)
Bagian ini merupakan tempat terjadinya pembakaran bahan bakar yang bakal jadi sumber panas, sistem penerimaan panas oleh media air dijalankan lewat pipa yang telah dialiri air, pipa berikut melekat terhadap dinding tungku pembakaran. Proses perpindahan panas terhadap furnace terjadi dengan tiga cara:
Perpindahan panas secara radiasi, di mana bakal terjadi pancaran panas dari api atau gas yang bakal melekat terhadap dinding tube supaya panas berikut bakal diserap oleh fluida yang mengalir di dalamnya.
Perpindahan panas secara konduksi, panas mengalir lewat hantaran dari sisi pipa yang menerima panas kedalam sisi pipa yang memberi panas terhadap air.
Perpindahan panas secara konveksi. panas yang terjadi dengan singgungan molekul-molekul air supaya panas bakal menyebar kesetiap aliran air.
Di didalam furnace, ruang bakar terbagi atas dua anggota yaitu ruang pertama dan ruang kedua. Pada ruang pertama, di dalamnya bakal tejadi pemanasan langsung dari sumber panas yang di terima oleh tube (pipa), sedang terhadap ruang ke dua yang terkandung terhadap anggota atas, panas yang di terima berasal dari hawa panas hasil pembakaran dari ruang pertama.
Jadi, faedah dari ruang pemanas ke dua ini yaitu untuk menyerap panas yang terbuang dari ruang pemanasan pertama, supaya energi panas yang terbuang secara cuma-cuma tidak benar-benar besar, dan untuk mengontrol panas fluida yang telah dipanaskan terhadap ruang pertama supaya tidak mengalami penurunan panas secara berlebihan.
2. Steam Drum
Steam drum berfaedah sebagai tempat penampungan air panas dan juga tempat terbentuknya uap. Drum ini menampung uap bosan (saturated steam) beserta air dengan perbandingan antara 50% air dan 50% uap. untuk hindari supaya air tidak terbawa oleh uap, maka dipasangi sekat-sekat, air yang mempunyai suhu rendah bakal turun ke bawah dan air yang bersuhu tinggi bakal naik ke atas dan kemudian menguap.
3. Superheater
Merupakan tempat pengeringan steam, gara-gara uap yang berasal dari steam drum tetap didalam kondisi basah supaya belum sanggup digunakan. Proses pemanasan sambungan pakai superheater pipe yang dipanaskan dengan suhu 260°C hingga 350°C. Dengan suhu tersebut, uap bakal jadi kering dan sanggup digunakan untuk menjalankan turbin maupun untuk keperluan peralatan lain.
4. Air Heater
Komponen ini merupakan alat yang berfaedah untuk memanaskan hawa yang digunakan untuk menghembus/meniup bahan bakar supaya sanggup terbakar sempurna. Udara yang bakal dihembuskan, sebelum lewat air heater mempunyai suhu yang sama dengan suhu hawa normal (suhu luar) yaitu 38°C. Namun, sehabis lewat air heater, suhunya hawa berikut bakal meningkat jadi 230°C supaya telah sanggup digunakan untuk menghalau kandungan air yang terkandung didalamnya gara-gara uap air sanggup menganggu sistem pembakaran.
5. Dust Collector (Pengumpul Abu)
Bagian ini berfaedah untuk menangkap atau menghimpun abu yang berada terhadap aliran pembakaran hingga debu yang terikut didalam gas buang dengan Turbine Flow Meter. Keuntungan pakai alat ini adalah gas hasil pembakaran yang dibuang ke hawa bebas dari kandungan debu. Alasannya tidak lain gara-gara debu sanggup mencemari hawa di lingkungan sekitar, dan juga mempunyai tujuan untuk mengurangi mungkin terjadinya kerusakan terhadap alat akibat adanya gesekan abu maupun pasir.
6. Pengatur Pembuangan Gas Bekas
Asap dari ruang pembakaran dihisap oleh blower IDF (Induced Draft Fan) lewat dust collector selanjutnya bakal dibuang lewat cerobong asap. Damper pengatur gas asap diatur khususnya dahulu cocok keperluan sebelum IDF dinyalakan, gara-gara makin besar damper diakses maka bakal makin besar isapan yang bakal terjadi dari didalam tungku.
7. Safety Valve (Katup pengaman)
Alat ini berfaedah untuk menghilangkan uap jika tekanan uap telah melebihi batas yang telah ditentukan. Katup ini terdiri dari dua jenis, yaitu katup pengaman uap basah dan katup pengaman uap kering. Safety valve ini sanggup diatur cocok dengan segi maksimum yang telah ditentukan. Pada uap basah biasanya diatur terhadap tekanan 21 kg per cm kuadrat, sedang untuk katup pengaman uap kering diatur terhadap tekanan 20,5 kg per cm kuadrat.
8. Gelas Penduga (Sight Glass)
Gelas penduga dipasang terhadap drum anggota atas yang berfaedah untuk mengetahui ketinggian air di didalam drum. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengontrolan ketinggian air didalam ketel selama boiler sedang beroperasi. Gelas penduga ini mesti dicuci secara berkala untuk hindari terjadinya penyumbatan yang membuat level air tidak sanggup dibaca.
9. Pembuangan Air Ketel
Komponen boiler ini berfaedah untuk menghilangkan air didalam drum anggota atas. Pembuangan air dijalankan jika terkandung zat-zat yang tidak sanggup terlarut, perumpamaan sederhananya ialah timbulnya busa yang sanggup menganggu pengamatan terhadap gelas penduga. Untuk mengeluarkan air dari didalam drum, digunakan blowdown valve yang terpasang terhadap drum atas, katup ini bekerja jika kuantitas busa telah lewat batas yang telah ditentukan.