Mana Paling Benar, Investasi atau Dana Darurat Dulu?

Selama masa pandemi ternyata ada fenomena yang menarik yaitu generasi milenial yang menggunakan utang untuk investasi. Sepertinya ada pemahaman yang kurang tepat tentang investasi dan dana darurat termasuk penggunaan utang untuk investasi.

Kasus yang terjadi justru ada orang yang meminjam dari pinjol cepat cair dan mudah untuk kebutuhan trading saham. Tindakan tersebut jelas sangat berisiko tinggi karena ada tanggung jawab yang harus dipenuhi ketika investasi saham belum cuan.

Jika pertanyaannya “mana yang diprioritaskan antara investasi atau dana darurat?” Yuk kita simak saja penjelasan berikut ini secara singkat dan lugas.

Bedakan dana darurat dan investasi

Pertama, dana darurat adalah dana yang akan digunakan ketika kamu dalam kondisi terdesak. Dana darurat itu ibarat ban serep yang harus selalu ada di dalam bagasi kendaraan dan dapat digunakan sewaktu-waktu ketika ada ban lain yang bocor atau rusak sehingga tidak bisa berfungsi secara normal.

Supaya kendaraan itu tetap bisa jalan sampai bisa menemukan bengkel atau tempat tambal ban, maka ban serep punya peran penting demi menyelamatkan kendaraan agar bisa tetap sampai tujuan.  

Begitu juga dengan fungsi dana darurat dalam kehidupan. Ketika kita tidak memiliki pendapatan sama sekali atau terjadi hal yang tidak diinginkan yang mengakibatkan hilangnya pekerjaan atau hilangnya pendapatan, dana darurat akan menyelamatkan kamu agar tetap bisa hidup normal sampai kamu mendapatkan pendapatan seperti semula.

Berbeda dengan investasi yang merupakan tabungan untuk kebutuhan jangka panjang atau punya tujuan untuk melipatgandakan uang yang sudah dimiliki. Contoh sederhana, jika sudah punya rencana sekolah tinggi, maka kamu perlu menabung. 

Dengan cara menabung seperti biasa, mungkin jumlahnya tidak sebesar jika diinvestasikan. Dengan investasi, tabungan studi tersebut bisa berkembang berkali lipat sehingga diharapkan bisa melampaui target sesuai dengan jangka waktu yang sudah ditetapkan.

Penuhi dulu dana darurat sebelum investasi

Sebelum memiliki keinginan untuk melipatgandakan uang yang dimiliki, maka kamu harus bersiap dengan kondisi yang tidak bisa diprediksi di kemudian hari yaitu dengan memiliki dana darurat atau mengutamakan ban serep terlebih dahulu karena itu yang akan menjadi penyelamat di saat kehilangan pekerjaan atau ibaratnya saat salah satu ban yang utama bocor.

Sedangkan investasi bisa dilakukan ketika kita memang punya uang lebih dan sudah memenuhi batas aman dana darurat yang dibutuhkan. Dana darurat yang dibutuhkan paling tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok bulanan dengan rentang waktu enam sampai dengan dua belas bulan ke depan.

Jangan gunakan utang untuk investasi

Cara pandang yang salah adalah dengan menggunakan utang untuk investasi. Pikirkan bahwa investasi itu memiliki risiko apalagi jika yang digunakan syarat dengan risiko yang besar.  Hukum ekonomi mengajarkan bahwa semakin tinggi keuntungan yang didapatkan maka semakin tinggi pula risiko yang akan dihadapi. Artinya ketika kita berinvestasi maka kita harus siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi termasuk kemungkinan paling pahit adalah bangkrut atau boncos.

Pastikan dana darurat itu mudah dicairkan

Jika kamu sudah memahami mana yang lebih prioritas antara dana darurat dengan investasi, maka siapkanlah dana darurat yang mudah dicairkan atau mudah digunakan seperti ban serep yang bisa digunakan kapan saja.

 Jangan simpan dana darurat dalam bentuk instrumen yang susah untuk dicairkan misalnya seperti deposito atau instrumen saham. Dana darurat bisa disimpan dalam bentuk tabungan sehingga kapan saja dibutuhkan bisa langsung digunakan atau diambil secara instan. Namun, ada juga yang yang menyimpan dana darurat dalam bentuk lain seperti emas, yang memang lebih mudah diperjualbelikan termasuk tahan terhadap inflasi.

Alternatif dana darurat dari pinjol apakah aman?

Bagaimana jika ternyata kondisi yang tidak diperkirakan itu terjadi sebelum memiliki dana darurat yang cukup. Misalnya ada kebutuhan untuk berobat atau biaya perawatan di rumah sakit. Maka salah satu jalan keluarnya, jika tidak ada alternatif lain bisa dengan mengajukan pinjaman lewat pinjol cepat cair dan mudah.

Tetapi ada syarat yang perlu dipenuhi yaitu jangan sampai meminjam melebihi kemampuan finansial pastikan bahwa kamu memang benar-benar bisa mengembalikannya sesuai dengan jatuh tempo atau bisa memenuhi kewajiban mencicil utang dan bunganya sesuai dengan akad di muka. Setidaknya jangan meminjam lebih dari sepertiga penghasilan yang didapatkan setiap bulannya.

Salah satu pinjaman online yang juga bisa memberikan pinjaman tunai untuk dana darurat adalah Kredivo. Kredivo terdaftar dan memiliki izin operasional resmi dari Otoritas Jasa Keuangan sehingga memberikan kepastian hukum jika terjadi sesuatu.

Sesuai dengan informasi yang bisa didapatkan lewat website utama maupun aplikasi resminya, Kredivo memberikan bunga yang cukup terjangkau sebesar 2,6% per bulan. Ada biaya admin yang akan dipotong di muka sehingga uang yang dipinjam tidak akan utuh diterima. Biaya adminnya sendiri sebesar 6% hanya dikenakan satu kali saja. Biaya admin ini anggap saja sebagai kompensasi karena nasabah tidak perlu menyediakan agunan/jaminan ataupun uang muka..

Soal waktu mencicil juga cukup fleksibel dengan pilihan antara 3 bulan 6 bulan. Sehingga masih ada waktu untuk mengembalikannya sesuai dengan kemampuan finansial. Untuk urusan utang makin cepat makin baik. Maka, saran saya pilihlah tenor yang singkat dalam waktu 3 bulan saja. 

Syarat pendaftaran juga cukup mudah, punya penghasilan tetap minimal Rp3 juta per bulan, berusia antara 18-60 tahun dan berdomisili di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Palembang, Medan, Bali, Yogyakarta, Solo, Makassar, Malang, Sukabumi, Cirebon, Balikpapan, Batam, Purwakarta, Padang, Pekanbaru, Manado, Samarinda, dan Kediri.